Tentang Kami

Community of Ocean Modelling Diponegoro University
(COMED) 

COMED adalah Komunitas yang ada di Jurusan Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Semarang yang mulai berdiri sejak tahun 2014.

COMED merupakan singkatan dari Community of Ocean Modelling Diponegoro University. Sebuah komunitas belajar yang mengkaji fenomena oseanografi fisika (Gelombang, Arus, Pasang Surut, Bathimetri dll) di laut dengan pendekatan pemodelan oseanografi.

Dalam pergerakannya, COMED memiliki visi dan misi, yaitu :

Visi:
Menjadi wadah bagi mahasiswa kelautan dalam studi dan riset di bidang pemodelan oseanografi.

Misi:
1. Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan di bidang pemodelan oseanografi.
2. Melaksanakan riset untuk kepentingan pengkayaan ilmu pengetahuan di bidang oseanografi.
3. Melakukan publikasi terkait hasil studi dan riset di bidang pemodelan oseanografi.
4. Melakukan kerjasama dan kemitraan dengan pihak terkait di bidang pemodelan oseanografi.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

[PRESS RELEASE MUSYAWARAH BESAR]

Gambar
Hari Jumat-Minggu (13-15/03) telah dilaksanakan Musyawarah Besar COMED periode 2019/2020  di HOMEGRID COMED. Acara dimulai pada hari Jumat pukul 21.00 WIB lalu dipending pada hari Sabtu pukul 04.30 WIB dan dilanjutkan kembali pada pukul 21.00. Rangkaian acara Musyawarah Besar dimulai dengan Laporan Pertanggung Jawaban dari COMED V, lalu dilanjutkan dengan pembahasan AD/ART dan terakhir pemilihan ketua dan wakil ketua COMED periode 2020/2021. Dengan berakhirnya seluruh rangkaian kegiatan COMED. Maka, keluarga besar COMED mengucapkan selamat kepada: Sa'iyd Husayn A. (COMED VI) sebagai Ketua COMED periode 2020/2021. Besar harapan, semoga dapat mengemban tugas dengan baik dan bijak untuk membawa COMED lebih baik lagi. #COMEDUNDIP #makeasimplethinkoftheocean
Baca selengkapnya

Pemodelan Inundasi Tsunami Di Sepanjang Pesisir Kota Manado Akibat Gempabumi M8,5 Di Zona Subduksi Sulawesi Utara.

Gambar
  Kode ini menggunakan persamaan gelombang air dangkal untuk perhitungan gelombang tsunami di laut dalam. Persamaan gelombang air dangkal menggambarkan gelombang air dimana panjang gelombang jauh lebih besar daripada kedalamannya. Dalam membuat simulasi penjalaran gelombang tsunami, digunakan persamaan hukum kekekalan massa dan kekekalan momentum yang dibuat dalam dua dimensi, dengan menggunakan model sumber pembangkit tsunami bersegmen dengan arah strike yang berbeda maka seluruh pantai utara Sulawesi akan terlanda tsunami dengan magnitudo tsunami yang hampir seragam. Gelombang awal tsunami di pusat gempa pada saat tsunami dibangkitkan mencapai ketinggian 8 meter, hal tersebut digambarkan sebagai area berwarna merah. Bersamaan dengan pembangkitan tsunami di tengah lautan, lantai samudera di dekat sumber gempa mengalami penurunan (subsidence) hingga 5 meter. Penurunan permukaan tanah ini meluas hingga ke kawasan pantai utara Sulawesi dengan penurunan muka tanah mencapai 1 meter. Hal in
Baca selengkapnya